AKU BAGGA JADI ANAK KEBUMEN

Thursday, October 18, 2012

MENGATI YANG EXCOTIC

Pantai Menganti adalah salah satu pantai yang sangat indah pemandangannya, selain ada TPI (tempat pelelangan ikan), pantai ini juga menawarkan eksotisme alam yang tiada taranya.
Untuk mencapai pantai menganti, jalurnya adalah sama dengan jalur ke pantai pasir, kalau anda dari arah timur, dan sampai di pertigaan jalan, ambil kiri, terus aja ikuti jalannya, nanti ada papan penunjuk pantai menganti atau karangduwur. Kalau dari arah barat, berarti dari arah pantai logending, anda tinggal ambil kanan.
Untuk menuju pantai menganti, jalannya naik sangat tajam dan berkelok-kelok. Tapi ini adalah tantangan tersendiri bagi pecinta keindahan alam dan pecinta touring.
Ni dia pemandangan pantai menganti:






Goa penepen, menurut warga sekitar, tempat ini sering dikunjungi orang yang ingin jabatan, kekayaan, atau mencari berkah, bagi yang percaya. Percaya aja deha sama Alloh SWT.

Jalan menuju mercusuar.

Sayang kondisi jalannya sangat halus, sehingga aspalpun tidak ada yang melekat di jalan ini. Tapi bagi pecinta motocross, ini adalah tantangan yang sangat berarti.

Jalan menuju lembah(sebelah timur mercusuar).






Karena sudah sore, saatnya balik pulang melalui pantai logending

Bersambung ke Pantai “Pedalen dan Logending”

Bupati Kebumen Panen Ubur-ubur

KEBUMEN (KRjogja.com) - Bupati Kebumen H Buyar Winarso SE melihat langsung aktivitas nelayan di TPI Pasir dan Karangduwur, Kecamatan Ayah, Selasa (18/9). Saat ini nelayan sedang menikmati panen ubur-ubur. Begitu banyaknya ubur-ubur hingga nelayan bisa mendaratkan ubur-ubur tidak kurang dari 100 ton setiap hari.
"Kita bersyukur memiliki potensi laut yang sangat luar biasa. Karena itu, keseimbangan lingkungan laut harus selalu dijaga," ujar Buyar kepada nelayan.
Ubur-ubur hasil tangkapan nelayan Kebumen dibeli pengusaha dengan harga Rp 700 perkilogram. Selanjutnya diolah menjadi barang setengah jadi di rumah pengolahan yang dibangun semi permanen di sekitar TPI.
Musim ubur-ubur ikut dinikmati warga sekitar pantai. Mereka bekerja di rumah pengolahan ubur-ubur sebagai tenaga cuci, pengupas, pemotong, tenaga 'ngasin' (memberi garam agar awet), dan tenaga angkut. Ubur-ubur yang diolah menjadi barang setengah jadi, dikirim ke kota besar seperti Surabaya dan Jakarta untuk diproses hingga siap diekspor ke berbagai negara seperti Hongkong dan Cina.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kebumen, drh H Siti Suhartilah Jumaryanti, yang mendampingi bupati mengatakan, musim ubur-ubur bisa berlangsung selama 2 bulan ke depan. Meski begitu, sangat tergantung cuaca. "Jika sudah memasuki musim hujan, ubur-ubur akan menghilang," jelasnya. (Suk)

KARANGDUWUR DI HEBOHKAN DENGAN JAMUR RAKSASA

Jamur Raksasa Hebohkan Warga Karangduwur


image
JAMUR RAKSASA: Jamur raksasa yang tumbuh di Dusun Gununggadung, Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen menjadi tontonan warga, Jumat (22/6). (suaramerdeka.com/Supriyanto)




KEBUMEN, suaramerdeka.com - Warga Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen dihebohkan oleh tumbuhnya jamur raksasa. Jamur yang tumbuh di lereng depan rumah Zaitun (35) warga Dusun Gununggadung tersebut bersusun setinggi hampir 1 meter.
Adapun ukuran lingkaran dengan diameter sekitar 1,5 meter. Selain bentuknya yang unik, jamur tersebut memiliki daun mencapai ratusan. Bahkan terkadang mengeluarkan asap putih tipis. Meski beberapa daunnya sudah mulai layu, hingga Jumat (22/6) jamur raksasa tersebut masih menjadi tontonan warga.
Jamur aneh berukuran raksasa tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh anak-anak yang sedang bermain badminton, Sabtu (16/6) pekan lalu. Pada waktu itu, shuttlecock yang dipakai bermain jatuh ke lereng yang dipenuhi tumbuhan liar. “Ketika disibak, ternyata mereka menemukan jamur yang sudah tumbuh besar,” ungkap Zaitun kepada Suara Merdeka di rumahnya.
Sejak penemuan jamur tersebut, Dusun Gununggadung yang semula sepi, mendadak ramai. Kabar penemuan jamur raksasa tersebut segera menyebar luar. Warga yang datang tidak hanya dari desa setempat, tetapi berasal berbagai desa di luar Kecamatan Ayah.
Bahkan ada pula warga yang datang tidak hanya sekali. Mereka penasaran ingin menyaksikan jamur aneh yang terus bertambah besar. Apalagi penemuan jamur tersebut diwarnai cerita mistis.
Menurut salah satu kasepuhan di Dusun Gununggadung, Kamarun (87), jamur raksasa tersebut ada “penunggunya”. Melalui mimpi, warga diingatkan untuk tidak merusak. “Jamur itu diminta dijaga agar menjadi tontonan anak cucu,” imbuhnya.
(
Supriyanto / CN31 / JBSM
)
 http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/22/122053/Jamur-Raksasa-Hebohkan-Warga-Karangduwur